Memaknai Kemerdekaan Indonesia
Hari ini adalah tepat 72 tahun indonesia merdeka dan 72
tahun silam dikumandangkan proklamasi. Dengan bangga, Sang saka merah putih pun
berkibar dimanapun di tanah air tercinta.
Hari ini pula, saya merayakan kemerdekaan indonesia di tempat
kelahiranku. Riak ramai dan jalan pun penuh dengan tumpaham manusia. Berbagai
elemen masyarakat berbaur dalam 1 tempat, berbagai macam kreatifitas antar desa
pun dipamerkan.
Tempat kelahiranku sangat tersohor dengan hasil
pertaniannya, sehingga banyak mobil pick up yang dihias dengan berbagai macam
sayuran segar hasil panen masyarakat setempat, masyarakat menggunakan kostum
petani, membawa peralatan pertanian dalam iring- iringannya.
Indonesia merupakan negri yang kaya akan berbagai hal
termasuk, budaya, adat istiadat, bahasa, dan hal lainnya.
Suasana pengibaran bendera pun begitu khidmat dilaksanakan.
Situasi ini membuat hati seakan bergetar akan perjuangan yang telah dilakukan
oleh para leluhur untuk membuat anak cucu dan negri ini merasakan kemerdekaan.
Namun, dari semua perayaan memperingati kemerdekaan ini, apa
makna yang dapat diperoleh ?
Rasanya hari ini di perayaan kemerdekaan yang semarak,
hatiku pula cukup terpukul oleh beberapa hal yang aku lihat dan aku saksikan
sendiri.
Dibalik partisipasi dari berbagai lembaga dan elemen
masyarakat dalam berlomba- lomba untuk mendapakan penilaian dan predikat paling
kreatif. Menurutku ada beberapa hal yang cukup memprihatinkan.
Di penampilan pertama untuk dilakukan proses penilaian, aku
menyaksikan kelompok marcing band yang berseragam sangat gagah dan nampak
begitu berwibawa. Namun, jika dilihat dari sudut pandang kemerdekaan, apakah
pantas untuk menyemarakan lagu b*ng j*n*, dengan para mayoret yang bergaya
ala- ala g*y*ng *t*k? padahal, Indonesia raya ini memiliki banyak lagu daerah
atau lagu nasional yang sangat memukau untuk dimainkan dan juga memiliki tarian
yang lebih anggun.
Di perayaan ini pula, aku melihat beberapa hal yang janggal
dari mulai orang yang berkostum hantu seperti tuyul dan genderuwo, laki- laki
yang berkostum dan bermake-up layaknya wanita dan hal lain yang mungkin kurang
berkenan untuk diri pribadi. Dalam benakku tersirat, apa makna dari kostum
tersebut untuk kemerdekaan RI ?.
Saya melihat dari sudut pandang lain yang melihat sisi
positif dari partisipasi kemerdekaan itu. Mungkin saja, orang yang berkostum
hantu ingin menunjukan bahwa hantu- hantu tersebut hanya ada di indonesia. Dan
para laki- laki yang bermake-up dan berkostum layaknya wanita mungkin saja itu
bermaksud untuk mengingatkan bahaya penyimpangan perilaku dan tidak menerima
kodrat jenis kelamin. Ah entahlah...
Setiap orang memiliki maksud dan makna tersendiri dalam
merayakan kemerdekaanl indonesia. Namun seebagai pelajar, kita harus senantiasa
menjalankan kewajiban untuk menimba ilmu dan ikut membangun bangsa tercinta
ini.
Setiap orang pula memiliki cara tersendiri dalam membangun
negri. Namun, dari semua hal yang terjadi hari ini, aku menanamkan suatu hal
dalam kepala dan hati ini “jangan sampai membuat perjuangan leluhur untuk
memerdekakan negri terbuang sia- sia”. Untuk mengubah negeri menjadi luar
biasa, maka harus terlebih dahulu untuk mengubah diri menjadi lebih baik dan
terus lebih baik dan berperan penting dalam pembangunan negri.
Salam merdeka.